Jakarta – Skandal naturalisasi yang menimpa Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) setelah dijatuhi sanksi oleh FIFA telah memicu kegaduhan di kalangan sepak bola Malaysia. Merespons situasi ini, pelatih Persik Kediri yang juga mantan arsitek Timnas Malaysia, Datuk Ong Kim Swee, tampil ke depan mendesak federasi untuk bergerak cepat membuat rencana taktis dan menghentikan polemik saling menyalahkan.
Baca Juga : Misi Wajib Menang Persikad Depok di Kandang Adhyaksa FC: Momentum Krusial di Liga 2
Manipulasi Dokumen dan Sanksi FIFA
Krisis ini bermula dari hasil investigasi Komite Disiplin FIFA. Federasi tertinggi sepak bola dunia tersebut menyatakan FAM melanggar Pasal 22 Kode Disiplin FIFA setelah terbukti melakukan manipulasi dokumen demi meloloskan tujuh pemain asing untuk memperkuat Timnas Malaysia.
Atas pelanggaran serius ini, FIFA menjatuhkan sanksi berupa denda dan hukuman lainnya kepada FAM. Saat ini, federasi tersebut tengah mengajukan banding resmi untuk meringankan atau membatalkan sanksi yang ada.
Seruan Ong Kim Swee: Fokus pada Solusi, Bukan Salahkan
Datuk Ong Kim Swee, yang memiliki ikatan kuat dengan sepak bola Malaysia, meminta semua pihak untuk menahan diri dari debat publik yang tidak produktif dan berfokus pada langkah ke depan.
“Jangan sampai kita membuat keributan ketika proses banding masih berlangsung,” ujar Ong, dilansir dari The Star, Senin (29/9/2025).
Ia mengaku sangat sedih dengan situasi yang terjadi secara tiba-tiba ini, bahkan menyebut isu tersebut sudah mulai menjadi perhatian negara tetangga. “Bahkan sebelum masalah ini muncul, pihak Indonesia sudah menanyakan tentang pemain kami,” tambahnya, mengisyaratkan dampak skandal ini pada citra sepak bola Malaysia di kawasan Asia Tenggara.
Pentingnya Rencana Jangka Panjang
Ong Kim Swee menekankan bahwa situasi ini seharusnya menjadi momentum bagi FAM untuk mengevaluasi dan merumuskan strategi jangka panjang yang lebih matang.
“Setelah apa yang telah terjadi, ini bukan saatnya untuk menyalahkan. Kita harus punya rencana – Rencana A dan Rencana B. Setiap negara di dunia melakukan hal yang sama,” tegasnya.
Pernyataan “Rencana A dan Rencana B” ini merujuk pada kebutuhan FAM untuk memiliki strategi yang jelas, baik itu strategi tim nasional pasca-sanksi (Rencana A) maupun strategi yang berlaku jika upaya banding gagal dan sanksi tetap dijatuhkan (Rencana B), termasuk kemungkinan mengubah kebijakan naturalisasi di masa depan.
Ajakan Tenang dari Tokoh Sepak Bola Malaysia
Selain Ong Kim Swee, tokoh sepak bola lain juga menyerukan agar isu ini ditanggapi dengan kepala dingin. Datuk Dollah Salleh, yang kini menjabat sebagai Wakil Presiden FAM, menyebut bahwa proses banding yang sedang berjalan harus dihormati dan semua pihak diminta untuk bersabar menanti hasilnya.
Skandal ini tak hanya menjadi ujian bagi manajemen FAM, tetapi juga menjadi tantangan besar dalam merestorasi kepercayaan publik dan memastikan integritas program tim nasional ke depannya.