Newcastle Upon Tyne – Newcastle United dikabarkan telah mengamankan masa depan gelandang bintang mereka, Sandro Tonali, melalui perpanjangan kontrak “rahasia” yang ditandatangani saat sang pemain menjalani masa hukuman larangan bermain. Kesepakatan yang baru terungkap ini menunjukkan kecerdasan manajemen klub dalam melindungi aset jangka panjang dan nilai jual pemain pilar.
Baca Juga : ANAKANGSA Dunia Judi Slot Online: Antara Hiburan Digital dan Peluang Keberuntungan
Menurut laporan The Athletic pada Rabu (22/10/2025), Tonali, yang semula terikat hingga 2028, kini resmi terikat di St James’ Park hingga Juni 2029, dengan opsi perpanjangan satu tahun unilateral oleh klub hingga Juni 2030.
Perpanjangan Kontrak Sebagai Simbol Dukungan
Hal yang paling menarik dari kesepakatan ini adalah waktu penandatanganannya. Kontrak baru disepakati pada Oktober 2023, tak lama setelah Tonali dijatuhi sanksi larangan bermain selama 10 bulan akibat pelanggaran perjudian.
Saat itu, Tonali, yang didatangkan dari AC Milan senilai £55 juta, menawarkan pemotongan gaji sebagai bentuk tanggung jawab karena tidak bisa bermain. Alih-alih hanya menerima pemotongan gaji, Newcastle justru merespons dengan menambahkan durasi kontraknya dari lima menjadi enam tahun (plus opsi).
Langkah ini dilihat sebagai isyarat dukungan dan kepercayaan emosional yang luar biasa dari klub terhadap pemain berusia 25 tahun tersebut di masa terberat kariernya.
“Langkah ini merupakan bukti kepercayaan dari kedua belah pihak. Tonali ingin membalas budi atas dukungan klub, sementara Newcastle ingin melindungi aset investasi jangka panjang mereka,” demikian analisis dari laporan tersebut.
Pelajaran dari ‘Kasus Isak’: Melindungi Nilai Jual
Keputusan Newcastle untuk segera memperpanjang kontrak pemain kunci seperti Tonali merupakan langkah strategis yang didorong oleh pengalaman pahit di masa lalu, khususnya terkait “Kasus Isak”.
Meskipun detail kasus Alexander Isak bervariasi—mengacu pada isu transfer yang kompleks atau desas-desus ketidaknyamanan pemain yang membuat nilai jualnya berpotensi tergerus—prinsip yang diambil Newcastle jelas: seorang pemain pilar tidak boleh memasuki dua tahun terakhir kontraknya tanpa pembaruan.
Dengan mengunci Tonali hingga 2029/2030, Newcastle memastikan:
- Harga Jual Terlindungi: Jika ada klub Eropa (seperti Juventus atau klub Serie A lainnya yang santer dikabarkan tertarik) mendekat, mereka harus membayar biaya transfer yang fantastis, karena Tonali memiliki sisa kontrak yang panjang.
- Stabilitas Skuad: Tonali, yang dipuji legenda seperti Paul Scholes sebagai salah satu gelandang terbaik di Premier League, kini terikat di Tyneside untuk jangka waktu yang sangat lama, memberikan stabilitas di lini tengah The Magpies.
Target Tonali: Membalas Kepercayaan di Lapangan
Sejak kembali dari sanksi, Tonali telah menunjukkan kualitasnya dan menjadi motor utama tim. Perpanjangan kontrak diam-diam ini menunjukkan bahwa komitmennya kepada klub tidak pernah pudar, bahkan di tengah tekanan.
Bagi Tonali, kesepakatan ini bukan sekadar urusan finansial, tetapi janji untuk membalas kepercayaan klub yang telah berdiri di belakangnya. Kini, dengan masa depan yang terjamin hingga melewati usia 30 tahun, fokusnya adalah penuh: membantu Newcastle United, klub yang ia bela hanya dalam 12 pertandingan sebelum sanksi, mencapai puncak kejayaan di Liga Inggris dan Eropa.

