Johannesburg – Asosiasi Sepak Bola Afrika Selatan (SAFA) tengah menghadapi pukulan berat setelah Komite Disiplin FIFA menjatuhkan sanksi tegas. Sanksi ini berkaitan dengan pelanggaran serius yang terjadi dalam laga Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026, yaitu saat pertandingan Afrika Selatan (Bafana Bafana) melawan Lesotho pada 21 Maret 2025.
Baca Juga : Analisis Pengamat: Penunjukan Indra Sjafri Latih Timnas U23 di SEA Games 2025 Dinilai Langkah Tepat
FIFA mendakwa SAFA melanggar Pasal 19 Kode Disiplin FIFA dan Pasal 14 peraturan turnamen karena memainkan gelandang Mamelodi Sundowns, Teboho Mokoena, yang dianggap tidak memenuhi syarat untuk bertanding.
Sanksi Berat: Kalah WO dan Denda
Akibat fatal dari pelanggaran administratif ini adalah sanksi berat yang dijatuhkan FIFA:
Kekalahan Walk Out (WO): Afrika Selatan dinyatakan kalah WO, dan FIFA memberikan kemenangan 3-0 kepada Lesotho. Keputusan ini secara signifikan merugikan posisi Bafana Bafana di klasemen kualifikasi.
Denda Finansial: SAFA juga diwajibkan membayar denda sebesar CHF 10.000 (sekitar Rp217 juta).
Peringatan Resmi: Pemain yang bersangkutan, Teboho Mokoena, menerima peringatan resmi dari pihak terkait.
Reaksi Keras SAFA: Kecewa dan Akan Melawan
Mengutip laporan dari Goal, SAFA merespons sanksi tersebut dengan pernyataan resmi yang tegas dan menunjukkan ketidakpuasan mendalam. Melalui situs resminya, SAFA mengakui telah menerima surat pemberitahuan dari Komite Disiplin FIFA dan menghormati putusan yang dijabarkan.
“Asosiasi Sepak Bola Afrika Selatan (SAFA) mengakui keputusan Komite Disiplin FIFA yang memberikan sanksi kepada Asosiasi karena secara keliru menurunkan gelandang Teboho Mokoena pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 antara Afrika Selatan dan Lesotho,” tulis SAFA.
Alasan Keberatan: Tidak Diberi Kesempatan Berargumen
Meskipun SAFA menerima fakta pelanggaran, mereka menyampaikan kekecewaan besar terhadap proses pengambilan keputusan FIFA. SAFA merasa proses tersebut tidak adil karena tidak memberikan kesempatan yang layak bagi mereka untuk membela diri.
“Sebagai SAFA, kami sangat kecewa dengan hasil yang belum pernah terjadi sebelumnya ini, mengingat keputusan tersebut diputuskan oleh panel beranggotakan satu orang tanpa alasan, dan tanpa memberikan kesempatan kepada Asosiasi untuk mengajukan argumen hukum,” tegas SAFA.
Langkah Selanjutnya: Mati-matian Ajukan Banding
Menyatakan diri siap “mati-matian” demi membela kepentingan sepak bola Afrika Selatan, SAFA segera mengambil langkah hukum. Mereka telah meminta alasan tertulis secara mendetail atas putusan yang dikeluarkan oleh Komite Disiplin FIFA.
Langkah ini merupakan persiapan awal untuk mengajukan banding resmi kepada Komite Banding FIFA. SAFA menegaskan akan mengajukan banding tersebut dalam jangka waktu 10 hari sejak menerima putusan tertulis.
Keputusan SAFA untuk melawan sanksi ini menunjukkan betapa pentingnya poin kualifikasi tersebut bagi ambisi Afrika Selatan untuk lolos ke Piala Dunia 2026. Hasil banding ini akan sangat menentukan nasib Bafana Bafana di grup kualifikasi.
Apakah SAFA akan berhasil membatalkan kekalahan WO 0-3 ini, ataukah sanksi FIFA akan menjadi kerikil tajam bagi perjalanan mereka menuju Piala Dunia? Waktu 10 hari ke depan akan menjadi penentu.