Jakarta – Kabar duka yang mendalam menyelimuti dunia olahraga Indonesia. Atlet senam artistik putra nasional, Naufal Takdir Al Bari, telah meninggal dunia di Rusia pada usia muda, 19 tahun, pada Kamis (25/9/2025). Naufal wafat setelah menjalani perawatan intensif selama 12 hari pasca-kecelakaan latihan.
Baca Juga : Lionel Messi Menggila! Inter Miami Hajar New York City 4-0 di MLS
Naufal mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit G.A. Zakharyin, tempat ia dirawat sejak mengalami insiden saat menjalani program latihan di luar negeri. Kepergian Naufal merupakan kehilangan besar bagi cabang olahraga (cabor) senam yang tengah mempersiapkan diri menghadapi kompetisi besar.
Kehilangan Sosok Muda Berbakat
Federasi Gimnastik Indonesia (FGI) menyampaikan rasa duka yang mendalam atas berpulangnya salah satu atlet terbaik bangsa.
“Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Atlet nasional putra kita Naufal berpulang ke Rahmatullah. Naufal merupakan atlet muda berbakat, dan sosok yang baik. Gimnastik Indonesia kehilangan putra terbaik bangsa,” bunyi pernyataan resmi FGI.
“Ini merupakan pukulan dan duka yang mendalam untuk kami. Semoga keluarga diberikan kekuatan dan Naufal mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT,” tambah FGI.
Program Latihan Intensif dan Proyeksi Masa Depan
Naufal Takdir Al Bari dikenal sebagai pesenam muda potensial yang menjadi tumpuan harapan Indonesia di masa depan. Ia dikirim ke Rusia sebagai bagian dari Pemusatan Pelatihan Olahraga Nasional (PPON) Kemenpora untuk menjalani program pelatihan intensif yang seluruh biayanya ditanggung negara.
Sejak 1 September, Naufal menempa diri di The Palace of Sport Training Center Burtasy bersama empat pesenam artistik putra lainnya dan dua pelatih. Program ini dirancang sebagai persiapan menuju:
53rd FIG Artistic Gymnastics World Championships 2025.
SEA Games 2025 di Bangkok.
Proyeksi jangka panjang untuk Olimpiade 2028 Los Angeles.
Kecelakaan Latihan dan Koordinasi Multilateral
Nahas, di tengah program yang menjanjikan tersebut, Naufal mengalami kecelakaan saat menjalani sesi latihan. Ia segera dilarikan ke Rumah Sakit G.A. Zakharyin dan mendapat perawatan intensif di ruang ICU.
Sejak hari pertama insiden, koordinasi lintas negara telah dilakukan untuk memastikan penanganan terbaik. FGI bekerja sama erat dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Moskow, Federasi Gimnastik Rusia, Kedutaan Rusia di Jakarta, dan pihak rumah sakit setempat. Sayangnya, takdir berkata lain, dan Naufal menyerah pada kondisi kesehatannya pada Kamis kemarin.
Proses Pemulangan Jenazah ke Tanah Air
Saat ini, fokus utama FGI adalah memastikan proses pemulangan jenazah Naufal Takdir Al Bari dapat berjalan lancar. FGI tengah menjalin komunikasi intensif dengan berbagai pihak terkait, termasuk keluarga, Pengurus Provinsi (Pengprov) FGI Jawa Timur (asal Naufal), Federasi Gimnastik Rusia, serta KBRI dan Kedutaan Rusia.
“Saat ini kami berkomunikasi dengan keluarga serta Pengprov Jatim, dan Federasi Gimnastik Rusia, KBRI di Rusia, serta Kedutaan Rusia di Indonesia agar pemulangan jenazah almarhum Naufal ke Tanah Air bisa segera dilakukan,” ujar seorang perwakilan FGI.
Kepergian Naufal Takdir Al Bari menjadi pengingat akan beratnya risiko yang dihadapi para atlet saat berjuang mengharumkan nama bangsa.